Definisi Bercerita
Bercerita merupakan
kegiatan yang paling sering dilakukan oleh anak usia dini dalam mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya. Kemampuan bercerita melibatkan pikiran, imajinasi, kesiapan
mental, keberanian, dan perkataan yang jelas agar mudah dipahami oleh orang
lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 210), bercerita adalah
menuturkan cerita. Bercerita adalah penyampaian rangkaian peristiwa atau
pengalaman yang dialami oleh seorang tokoh. Tokoh tersebut dapat berupa diri
sendiri, orang lain, atau bahkan tokoh rekaan, baik berwujud orang maupun
binatang.
Keterampilan bercerita memerlukan pengetahuan,
pengalaman, dan kemampuan berpikir yang memadai. Dalam bercerita diperlukan
penguasaan tata bahasa agar hubungan antar kata dan kalimat menjadi jelas.
Penggunaan kata dan kalimat yang tepat dalam bercerita memudahkan pendengar
memahami isi cerita. Isi cerita yang mudah dipahami menunjang tercapainya
tujuan penyampaian maksud antara seorang
yang bercerita dengan pendengar.
Tujuan Bercerita
Tujuan umum bercerita adalah menyampaikan informasi
atau berkomunikasi dengan orang lain. Agar dapat menyampaikan informasi secara efektif,
seorang yang bercerita harus memahami segala makna yang disampaikan. Tarigan
(2008: 17) mengungkapkan tiga tujuan umum dari kegiatan bercerita
sebagai
berikut:
a.
Memberitahukan dan melaporkan (to inform),
b.
Menjamu dan menghibur (to entertain),
c. Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to
persuade).
Manfaat Bercerita
Kegiatan bercerita memiliki peranan yang penting
untuk melatih komunikasi peserta didik. Melalui keterampilan bercerita,
seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, dapat mengungkapkan
perasaan sesuai dengan yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca, dapat
mengungkapkan keinginan, dan membagikan pengalaman yang diperoleh pencerita.
Sama seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2008: 32), bahwa kegiatan bercerita
merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada orang lain. Menurut Musfiroh (2005:95) manfaat bercerita sebagai
berikut :
a. Membantu pembentukan moral dan pribadi
anak
b. Menyalurkan imajinasi dan fantasi
c. Memacu kemampuan verbal
d. Merangsang minat menulis anak
e. Membuka cakrawala pengetahuan anak
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, kegiatan
bercerita bermanfaat untuk menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga
dapat memperluas wawasan dan cara berpikir anak. Dalam pembelajaran di taman
kanak-kanak, keterampilan bercerita diajarkan agar dapat membentuk generasi
muda yang kreatif sehingga mampu melahirkan tuturan atau ujaran yang komunikatif,
jelas, runtut, dan mudah dipahami.
Dalam bercerita, anak tidak hanya melakukan
komunikasi atau menyuarakan gagasan serta idenya saja, namun terdapat berbagai
manfaat yang dapat diambil oleh anak sebagai proses menuju semakin matangnya perkembangan
dirinya. Menurut Hendra (2012), manfaat yang dapat diambil dalam bercerita
untuk anak yaitu: a) membangun kedekatan sosial-emosional dengan orang lain
baik teman maupan orang dewasa, b) media penyampaian pesan, c) mengembangkan
pola berpikir kritis dan imajinasi, d) menyalurkan dan mengembangkan emosi
personal yang baik, e) membantu proses motorik halus peniruan perbuatan baik
yang diperankan tokoh dalam cerita, f) memberikan dan memperkaya pengalaman
batin, g) sarana hiburan dan menarik perhatian, h) menggugah minat baca, i)
membangun watak mulia (Hendra, 2012).
Manfaat-manfaat bercerita yang disebutkan di atas
merupakan manfaat yang saling terintegrasi dan mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak pada usia emasnya. Kegiatan bercerita yang dilakukan oleh
anak tidak terlalu berbeda dengan bercerita orang dewasa, anak tidak dituntut
untuk menuturkan susunan kata atau kalimat dengan sempurna sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Anak hanya diajarkan untuk dapat berani dan bebas
menyampaikan ide, gagasan, serta perasaan dengan cara mereka yang menyenangkan
dan tidak menjadikannya suatu beban. Selain itu, keterampilan bercerita ini
juga menjadikan anak mulai belajar tepat dalam menuturkan idenya, sehingga
dapat menjadi kebiasaan yang baik dan dapat terus diaplikasikan anak hingga
dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar