Kamis, 27 Juli 2017

Hakikat Bercerita pada anak usia dini

Definisi Bercerita
            Bercerita merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh anak usia dini dalam mengungkapkan perasaan dan pengalamannya. Kemampuan bercerita melibatkan pikiran, imajinasi, kesiapan mental, keberanian, dan perkataan yang jelas agar mudah dipahami oleh orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 210), bercerita adalah menuturkan cerita. Bercerita adalah penyampaian rangkaian peristiwa atau pengalaman yang dialami oleh seorang tokoh. Tokoh tersebut dapat berupa diri sendiri, orang lain, atau bahkan tokoh rekaan, baik berwujud orang maupun binatang.
Keterampilan bercerita memerlukan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan berpikir yang memadai. Dalam bercerita diperlukan penguasaan tata bahasa agar hubungan antar kata dan kalimat menjadi jelas. Penggunaan kata dan kalimat yang tepat dalam bercerita memudahkan pendengar memahami isi cerita. Isi cerita yang mudah dipahami menunjang tercapainya tujuan penyampaian  maksud antara seorang yang bercerita dengan pendengar.

Tujuan Bercerita
Tujuan umum bercerita adalah menyampaikan informasi atau berkomunikasi dengan orang lain. Agar dapat menyampaikan informasi secara efektif, seorang yang bercerita harus memahami segala makna yang disampaikan. Tarigan (2008: 17) mengungkapkan tiga tujuan umum dari kegiatan bercerita
sebagai berikut:
a. Memberitahukan dan melaporkan (to inform),
b. Menjamu dan menghibur (to entertain),
c. Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade).

Manfaat Bercerita
Kegiatan bercerita memiliki peranan yang penting untuk melatih komunikasi peserta didik. Melalui keterampilan bercerita, seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, dapat mengungkapkan perasaan sesuai dengan yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca, dapat mengungkapkan keinginan, dan membagikan pengalaman yang diperoleh pencerita. Sama seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2008: 32), bahwa kegiatan bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Menurut Musfiroh (2005:95) manfaat bercerita sebagai berikut :
a.         Membantu pembentukan moral dan pribadi anak
b.         Menyalurkan imajinasi dan fantasi
c.         Memacu kemampuan verbal
d.         Merangsang minat menulis anak
e.         Membuka cakrawala pengetahuan anak
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, kegiatan bercerita bermanfaat untuk menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga dapat memperluas wawasan dan cara berpikir anak. Dalam pembelajaran di taman kanak-kanak, keterampilan bercerita diajarkan agar dapat membentuk generasi muda yang kreatif sehingga mampu melahirkan tuturan atau ujaran yang komunikatif, jelas, runtut, dan mudah dipahami.
Dalam bercerita, anak tidak hanya melakukan komunikasi atau menyuarakan gagasan serta idenya saja, namun terdapat berbagai manfaat yang dapat diambil oleh anak sebagai proses menuju semakin matangnya perkembangan dirinya. Menurut Hendra (2012), manfaat yang dapat diambil dalam bercerita untuk anak yaitu: a) membangun kedekatan sosial-emosional dengan orang lain baik teman maupan orang dewasa, b) media penyampaian pesan, c) mengembangkan pola berpikir kritis dan imajinasi, d) menyalurkan dan mengembangkan emosi personal yang baik, e) membantu proses motorik halus peniruan perbuatan baik yang diperankan tokoh dalam cerita, f) memberikan dan memperkaya pengalaman batin, g) sarana hiburan dan menarik perhatian, h) menggugah minat baca, i) membangun watak mulia (Hendra, 2012).

Manfaat-manfaat bercerita yang disebutkan di atas merupakan manfaat yang saling terintegrasi dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak pada usia emasnya. Kegiatan bercerita yang dilakukan oleh anak tidak terlalu berbeda dengan bercerita orang dewasa, anak tidak dituntut untuk menuturkan susunan kata atau kalimat dengan sempurna sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anak hanya diajarkan untuk dapat berani dan bebas menyampaikan ide, gagasan, serta perasaan dengan cara mereka yang menyenangkan dan tidak menjadikannya suatu beban. Selain itu, keterampilan bercerita ini juga menjadikan anak mulai belajar tepat dalam menuturkan idenya, sehingga dapat menjadi kebiasaan yang baik dan dapat terus diaplikasikan anak hingga dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar